ISIS
Artikel ISIS
I.
Apa
itu ISIS
ISIS (Islamic State of Irak and Syria) adalah sebuah organisasi
yang memiliki tujuan mendirikan negara Islam. Gerakan ini awal mulanya lahir di
wilayah Timur Tengah yang dipimpin oleh Abu Bakr al-Baghdadi. Tujuan dari pergerakannya
saat saat ini adalah, menaklukkan dan menyatukan wilayah Suriah, Irak, Mesir,
Lebanon, Jordania, dan Israel menjadi negara kesatuan di bawah bendera
khilafah, sebuah kerajaan yang menerapkan hukum Islam secara penuh dalam
menjalankan pemerintahan negara. Bukan tidak mungkin, penaklukkan – penaklukkan
akan dilanjutkan ke seluruh penjuru dunia.
ISIS juga merupakan kelompok yang didukung dan didirikan oleh
berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk Dewan Syura Mujahidin dan
Al-Qaeda di Irak (AQI), termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund
al-Sahaba, Katbiyan Ansar Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura,
dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.
ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras
pada Islam Wahhabi dan mengajarkan kekerasan untuk mencapai tujuannya, seperti
melalui bom bunih diri, menyiksa dan memukuli orang yang tidak sependapat,
serta dengan manjarah bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen.
II.
Perekrutan
Anggota
Awal mula ISIS masuk ke Indonesia ialah melalui Internet dan melalui salah
satu anggota ISIS dari Indonesia
yang kembali ke Indonesia kemudian menyebarkan paham tersebut kepada masyarakat
sekitarnya. Terbukti dengan adanya sebuah video yang beredar di media sosial
(youtube) yang berjudul “Join Tha Ranks” dimana seorang Warga Negara Indonesia
(WNI) yang mengaku bernama “Abu Muhammad al Indonesi mengajak orang Islam Indonesia
untuk ikut memperjuangkan berdirinya Negara Islam dengan bergabung dengan
pergerakannya. Menurut BNPT, pada 2013 dideteksi terdapat 56 orang Indonesia
yang pergi ke Irak untuk bergabung dengan ISIS
dan 16 orang diantaranya telah pulang dan merekrut anggota baru dari Indonesia.
Selain itu, ISIS memiliki akun
Twitter bernama Fajr Al-Bashaer (@Fajr991) untuk merekrut anggota
baru yang mau bergabung. Para pendaftar akan dimintai data personal
dan selanjutnya mereka akan dikirimi berita seputar pertempuran ISIS di Irak dan Suriah serta
perkembangannya. Ada juga penerbitkan surat kabar elektronik dan cetak
dalam bahasa Inggris dan Arab. Mereka telah menerbitkan surat
kabar “Dabiq” dan akan menerbitkan “Chalipate 2” yang didistribusikan ke
seluruh wilayah Suriah.
Pada Sabtu, 9 Agustus 2014 lalu,
Menteri Agama telah bertemu dengan hampir semua organisasi masyarakat dan
organisasi kepemudaan yang berazaskan Islam seperti NU, Muhammadiyah, Persis,
FPI, Forum Umat Islam, HMI, KAMMI, dan lainnya. Pada forum tersebut disepakati
bahwa ISIS merupakan gerakan yang
radikal dan tidak sesuai dengan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Menag dan
ormas Islam juga sependapat untuk menolak keberadaan gerakan ISIS di bumi Indonesia. Menag bahkan
mengancam akan mencabut kewarganegaraan orang yang berangkat ke Irak/Suriah
dalam rangka bergabung dengan ISIS.
III. Kekejaman yang
pernah dilakukan
Berdasarkan laporan berita KOMPAS, dari
video yang di upload via Youtube dan Live Leak oleh ISIS menunjukkan setidaknya ada 15 kepala manusia yang digantung di
sebuah pagar runcing. Kepala manusia yang mengenaskan itu digantungkan di leher
dan di mulut sedangkan tubuhnya bergeletakan di bawahnya.
Narator yang memandu video tersebut
mengatakan bahwa kepala yang digantung tersebut adalah kepala tentara-tentara
Suriah yang tewas saat perang dengan mereka. Meskipun kebenaran video ini belum
diverifikasi oleh pihak pergerakan yang bertujuan mendirikan negara Islam
tersebut, tetapi adanya peperangan telah dibenarkan oleh Observatorium Hak
Asasi Manusia. Pada hari Jumat lalu, pasukan Negara Islam dan Suriah melakukan
serangan ke pangkalan militer yang menewaskan kurang lebih 85 jiwa dan masih
ada 200 tentara Suriah yang tak jelas keberadaannya atau hilang.
Menurut
laporan berita dari PBB, sejak bulan
Februari 2014 pergerakan ini telah menyebabkan tewasnya sekitar 5.500
jiwa di negara Irak saja. Kemudian di Suriah, tepatnya pada hari Jumat, 18 Juli
2014, pasukan militer Negara Islam Irak dan Suriah melakukan pembantaian di
sebuah ladang migas di provinsi Homs. Sedikitnya ada 270 tentara tewas,
petugas keamanan sipil dibunuh, karyawan dibantai guna merebut ladang minyak.
Tidak
hanya itu, ada pula berita yang menyebutkan bahwa di wilayah konflik yang
dikuasai ISIS, wanita Irak dijual
oleh penguasa ISIS setempat menjadi
budak. Ada juga yang mengatakan bahwa ISIS
berjanji akan menghancurkan Ka’bah, Candi-candi, Kuil-kuil kuno, Masjid-masjid
dan makam-makam orang shalih yang menurut mereka tidak sepaham dengan aliran
mereka.
Berdasarkan
laporan, organisasi ini telah menguasai 35% wilayah Suriah termasuk ladang
minyaknya. Masih banyak lagi kekejaman yang dilakukan oleh tentara hitam ini,
termasuk memaksa warga kristen pindah agama, mewajibkan perempuan melakukan
khitan jika ingin tinggal di daerah kekuasaannya.
Comments
Post a Comment