Air Mata Palestina



 Air Mata Palestina

Zaman peperangan telah berakhir di dunia, setidaknya sebagian besar dari seluruh dunia. Kita sebagai warga negara Indonesia dulu nenek moyang kita juga pernah merasakan betapa mengerikannya menjadi budak-budak para panjajah. Namun akankah kita juga tega melihat Negara lain merasakan apa yang pernah nenek moyang kita rasakan dulu .? tentu tidak kan. Namun, salah satu Negara tetangga kita kini sedang menghadapi ganasnya peperangan dengan Negara penjajah. Betul sekali, Negara itu adalah Negara Palestina. Sebuah Negara dengan hampir seluruh penduduknya beragama Islam ini sedang bersengketa dengan sebuah Negara nasrani yaitu Negara Israel. Pembantaian terjadi dimana-mana, anak-anak dan para wanita ketakutan, para pejuang bertaruh nyawa membela Negara tercintanya demi merebut keadilan dan kesejahteraan negaranya. Gelegar bunyi granat dan riukan suara senjata api terus bersenandung di pagi, siang, sore, malam, bahkan hingga pagi datang kembali. Tidak satupun orang yang dapat tertidur lelap, adapun yang tertidur dengan lelap adalah orang yang telah kehilangan nyawanya di medan tempur.
Negara ini merupakan Negara yang penuh dengan para penghafal Al Qur’an atau Hafidz, dan penuh dengan keramahan hatinya. Namun keceriaan, kegembiraan, dan kesenangan mereka tak dapat mereka rasakan kini, bahkan untuk bersekolah saja mereka harus melawan rasa takut dari gempuran bom yang dapat datang dengan seketika dan seketika itupula para tentara Israel menikmati pemandangan kelam berupa kehancuran gedung yang telah ia hancurkan disertai dengan kehancuran hati para rakyat palestina. Semua orang yang menentang dibunuh dan dihukum, dipenjara dan dirampas kebebasannya. Suasana yang jauh dari kata tentram, dan jauh dari kata nyaman. Banyak kejadian yang terus terjadi, mulai dari kejadian memilukan, heroic, hingga ajaib.
Beberapa aksi heroic ditunjukan oleh beberapa anak-anak yang sudah geram dengan tingkah laku para tentara dan pemerintah Israel beserta peraturan dan tindakan mereka. Sebut saja Ahed Tamimi yang memberontak kepada tentara Israel karena ibunya yang hendak dibawa pergi. Seorang anak perempuan kecil yang pemberani dan seperti tidak punya rasa takut sama sekali, dengan tubuh kecilnya, dia mengerang seraya berteriak meminta tolong agar ibunya dibebaskan oleh tentara Israel yang kejam itu. Tidak hanya si gadis kecil Ahed Tamimi saja, masih ada Khaled Jabari, yaitu seorang anak laki-laki kecil berusia 5 tahun yang juga ingin mendapat kesejahteraan serta keadilan terhadap ayahnya yang dibawa paksa oleh tentara Israel. Masih banyak kasus yang pastinya akan membuat air mata kita terus mengucur dan hati kita terasa trenyuh.
Para pembesar dan dermawan sudah berdoyong-doyong menyumbangkan sebagian kecil hartanya untuk membantu mengatasi masalah kesehatan di Palestina dan di Gaza sana. Selain dalam bidang kesehatan, masih ada bayak bantuan lagi sepertihalnya di bidang sandang, pangan, dan masih banyak lagi. Nah, bagi kita-kita yang tidak punya biaya yang cukup untuk menyumbang kesana, kita juga dapat membantu mendo’akan agar peperangan yang sedang berlangsung tersebut dapat segera terselesaikan dan berakhir damai. Selagi kita juga masih dalam suasana Ramadhan yang penuh berkah ini, marilah kita berdo’a semoga keadilan dan perdamaian dapat berdiri di negeri Palestina. Amiin ya robbal ‘alamin.

Silahkan koment karena ini merupakan karya pertama saya di dunia maya ini, dan sukai bila sependapat dengan apa yang telah saya sampaikan. Terima Kasih





               

Comments

Popular posts from this blog